Kanker Usus Besar
DAFTAR ISI
- Apa Itu Kanker Usus Besar?
- Gejala Kanker Usus Besar
- Penyebab Kanker Usus Besar
- Faktor Risiko Kanker Usus Besar
- Diagnosis Kanker Usus Besar
- Medical Check-Up Bisa di Rumah pakai Halodoc
- Pencegahan Kanker Usus Besar
- Komplikasi Kanker Usus Besar
- Pengobatan Kanker Usus Besar
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Kanker Usus Besar?
Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang menyerang usus besar.
Penyakit ini terbentuk ketika ada sebuah massa abnormal di organ tubuh tertentu, secara spesifiknya usus besar yang merupakan bagian usus paling akhir dari sebuah sistem pencernaan.
Awalnya, kanker ini muncul sebagai benjolan kecil jinak berupa polip yang kemudian bertransformasi menjadi ganas.
Kanker ini juga bernama kanker kolorektal sebagai penggabungan dari dua jenis kanker yaitu kanker kolon dan kanker rektum.
Meskipun sedikit berbeda, daerah pertumbuhan kanker di dalam tubuh cukup dekat. Kanker ini biasanya terjadi pada orang dewasa.
Selain itu, pertumbuhan kanker juga bisa menyebar dari usus besar ke area tubuh lain.
Gejala Kanker Usus Besar
Pada tahap awal, pengidap kanker usus besar biasanya tidak merasakan gejala.
Gejala yang timbul biasanya bergantung pada jumlah, letak benjolan, dan ukuran.
Tanda dan gejala yang biasanya timbul antara lain:
- Perubahan menetap pola buang air besar, dapat berupa diare atau konstipasi.
- Perdarahan pada anus atau adanya darah dalam feses.
- Rasa tidak nyaman pada perut yang bersifat menetap seperti kram, nyeri, atau penimbunan gas.
- Timbul rasa lelah yang penyebabnya tidak pasti.
- Muntah dalam jumlah banyak tanpa sebab.
- Penurunan berat badan tanpa sebab.
Penyebab Kanker Usus Besar
Secara umum, awal terjadinya kanker usus besar adalah ketika sel-sel yang sehat di usus besar mengalami perubahan susunan DNA karena mutasi.
DNA adalah sumber informasi dari suatu sel yang berisikan apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah sel.
Pada kanker, DNA ini berisi instruksi untuk terus melakukan pembelahan sehingga terbentuk massa abnormal.
Mutasi yang dapat menyebabkan kerusakan DNA biasanya terjadi karena zat-zat dari luar tubuh yang dapat memicu kerusakan DNA dan kanker (zat karsinogenik).
Dalam konteks ini, sel yang melapisi usus besar akan terus bertumbuh dan membelah dengan sendirinya walaupun sudah waktunya sel tersebut mati.
Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar pada seseorang, yaitu:
- Usia tua, kanker jenis ini dapat terdiagnosis pada segala usia, namun sebagian besar kasusnya terjadi pada usia lebih dari 50 tahun.
- Riwayat kanker usus besar atau polip usus besar, riwayat kanker atau polip pada usus besar di orang yang sama dapat meningkatkan risiko kanker ini.
- Kondisi peradangan kronik pada usus besar, peradangan kronis pada usus besar seperti penyakit kolitis ulseratif atau penyakit Crohn meningkatkan risiko kanker kolon.
- Faktor keturunan, riwayat kanker usus besar pada keluarga meningkatkan risiko pada keturunannya.
- Diet tinggi lemak, beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko kanker kolon pada orang dengan diet tinggi lemak pada daging merah dan daging olahan.
- Diabetes, orang dengan diabetes atau resistensi insulin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kanker usus besar.
- Obesitas, orang dengan obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi pada kanker usus besar dibandingkan pada orang dengan berat badan normal.
- Rokok, pemakaian produk tembakau dapat meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker.
- Alkohol, tingginya konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker kolon.
Diagnosis Kanker Usus Besar
Untuk penyakit ini, diagnosis sebaiknya kamu lakukan secepat mungkin untuk meningkatkan kemungkinan berhasilnya pengobatan.
Jika terdapat beberapa tanda dan gejala kanker usus besar, dokter dapat merekomendasikan untuk melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
1. Kolonoskopi
Cara dokter melakukan prosedur medis ini adalah dengan menggunakan sebuah kamera panjang dan fleksibel yang kemudian masuk melalui lubang anus pasien.
Evaluasi terhadap permukaan usus besar bertujuan untuk melihat ada tidaknya benjolan atau massa abnormal di usus besar.
Kamu bisa mencari tahu lebih lanjut tentang Prosedur Kolonoskopi untuk Deteksi Kanker.
2. Pemeriksaan darah
Tes darah ini bertujuan untuk melihat kelainan yang terjadi pada organ lain yang mungkin merupakan efek dari kanker usus besar.
Dokter juga dapat mengusulkan pemeriksaan serum penanda tumor yaitu CEA (carcinoembryonic antigen). CEA dapat dokter gunakan untuk mengevaluasi prognosis dan respon terapi.
3. Biopsi
Prosedur biopsi akan dokter lakukan dengan cara mengambil sampel jaringan usus pasien untuk kemudian ahli medis teliti dengan bantuan mikroskop.
Apabila terlihat sel ganas atau kanker melalui mikroskop, berarti pasien bisa termasuk kategori pengidap.
Biopsi bisa juga dokter lakukan saat prosedur kolonoskopi atau dalam penanganan kanker dengan operasi.
Medical Check-Up Bisa di Rumah pakai Halodoc
Jika kamu sering merasakan gejala mirip kanker usus besar seperti yang disebutkan di atas, mungkin sudah saat kamu melakukan medical check up untuk memastikan kondisi kesehatanmu.
Tujuannya, untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh sehingga masalah kesehatan dapat dideteksi secara dini.
Kini, kamu tidak perlu antre di rumah sakit atau klinik, kamu bisa melakukan medical check up rutin di rumah untuk mengontrol penyakit hipertensi melalui layanan Halodoc Home Lab.
Halodoc menyediakan fasilitas Halodoc Medical Check-Up Complete melalui layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).
Layanan ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tenaga kesehatan responnya cepat.
✔ Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Harga untuk Medical Check Up Complete adalah Rp1.019.000.
✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Jadi, kapan saja kamu atau keluarga hendak melakukan medical check up, cukup pesan langsung melalui aplikasi.
Caranya, download dan buka layanan Home Lab, lalu, pilih menu Halodoc Medical Check-Up Complete.
Selain itu, kamu juga bisa pesan Medical Check Up mulai dari Rp 188ribu di Home Lab Halodoc dengan kode promo MCUSEHAT2.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Medical Check Up Complete Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu juga bisa order langsung dengan menghubungi nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Mudah sekali bukan? Pesan layanan Homelab sekarang juga!
Pencegahan Kanker Usus Besar
Dokter dapat merekomendasikan pada orang dengan risiko kanker jenis ini untuk melakukan skrining setelah usia 50 tahun karena mayoritas kasusnya terjadi pada orang lanjut usia.
Namun, pencegahan bisa kamu lakukan jauh sebelum umur tersebut.
Perubahan gaya hidup yang dapat seseorang lakukan untuk menurunkan risiko kanker kolon, yaitu:
- Konsumsi buah-buahan, sayur, dan serat tinggi. Vitamin, mineral dan antioksidan yang terkandung dalam makanan tersebut dapat berperan dalam menurunkan risiko kanker.
- Kurangi atau stop konsumsi alkohol.
- Berhenti merokok.
- Olahraga rutin setiap hari minimal selama 30 menit setiap hari. Jika belum terbiasa melakukan olahraga sebelumnya, olahraga dapat dilakukan perlahan hingga tercapai 30 menit setiap hari.
- Menjaga berat badan ideal. Berat badan yang ideal dapat menurunkan risiko untuk berbagai penyakit termasuk kanker usus besar.
Baca juga: 9 Jenis Tes untuk Memastikan Diagnosis Kanker Usus Besar
Komplikasi Kanker Usus Besar
Secara umum, komplikasi ketika terjadi penyakit ini tidak sering terjadi.
Namun, dalam kasus-kasus tertentu saat kanker yang pengidap alami sudah di tahap lanjut, ada beberapa komplikasi yang mungkin terjadi.
- Penyumbatan usus besar yang menyebabkan obstruksi pencernaan.
- Penyebaran kanker ke organ atau jaringan tubuh lainnya (metastasis).
- Luka atau lubang di bagian dinding usus besar (perforasi kolon).
- Gangguan kandung kemih sehingga sulit buang air kecil (retensi urine).
- Pendarahan saluran cerna.
Pengobatan Kanker Usus Besar
Terapi kanker usus besar sangat beragam bergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang pengidap alami.
Secara umum, terapi pengobatan yang tersedia adalah sebagai berikut:
- Pembedahan minimal, biasa pengidap lakukan pada kanker stadium awal dengan massa yang sangat kecil sehingga massa tersebut bisa dokter angkat melalui sebuah sayatan minimal.
- Kolektomi, yaitu pemotongan dan perekatan kembali sebagian area usus yang normal pada massa kanker yang lebih besar.
- Kemoterapi, memasukan sejumlah obat-obatan ke dalam tubuh untuk untuk menghancurkan sel kanker sedikit demi sedikit.
- Radioterapi, yaitu pemaparan radiasi sinar X kepada pengidap untuk menghancurkan sel kanker di dalam tubuh.
- Imunoterapi, dilakukan dengan memasukkan sel imun rekombinan yang telah dibuat sebelumnya untuk membantu sel imun tubuh melawan sel kanker.
- Terapi suportif, bertujuan untuk meredakan nyeri karena efek kanker. Terapi suportif dapat pula pengidap lakukan untuk memperbaiki kualitas hidup sehari-hari.
Jika kamu belum paham terkait berbagai metode pengobatan tersebut, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Kanker Usus.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mengalami keluhan serupa, segera periksakan diri ke dokter untuk melakukan uji skrining.
Kalau kamu memiliki keluhan seputar gejala atau kekhawatiran tentang faktor risiko kanker, jangan ragu untuk melakukan konsultasi lebih lanjut melalui aplikasi Halodoc.
Kini, kamu bisa hubungi dokter dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.
Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
MayoClinic. Diakses pada 2024. Colon cancer
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024.Colorectal (colon) cancer
Mount Sinai. Diakses pada 2024. Colon cancer
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan